Kamis, 12 September 2013

Tumbuh-tumbuhan Langka Indonesia

Tumbuh-tumbuhan Langka Indonesia

Keanekaragaman flora di Indonesia, disebabkan karena, salah satunya adalah Indonesia merupakan daerah tropis yang memungkinkan banyak tumbuh-tumbuhan dapat berkembang dengan baik. Berikut ini merupakan sedikit informasi mengenai beberapa Tumbuhan Langka di Indonesia yang disajikan dengan  sedikit penjelasannya. Sebenarnya ada banyak tumbuh-tumbuhan di Indonesia yang semakin hari menjadi semakin langka untuk ditemukan. Akan tetapi karena sulitnya pendataan, hanya beberapa saja yang mampu tercatat untuk kita ketahui keberadaannya. 

Beberapa tumbuhan itu adalah sebagai berikut:

1. Tanaman Bayur
Bayur adalah tumbuhan langka penghuni hutan dataran rendah, dan kemudian juga hutan-hutan sekunder, di bawah 1.000 m dpl. Tidak jarang pula dijumpai di hutan-hutan tepi sungai dan hutan pantai. Biji-bijinya memencar dengan bantuan angin. Tumbuh dengan sendirinya di kebun-kebun wanatani yang berdekatan, bayur biasanya dibiarkan hidup hingga besar untuk dipanen kayunya yang berharga. Meski umum ditemukan pada tanah lembap yang tidak tergenang air, bayur juga tumbuh baik pada tanah-tanah kering di dalam hutan gugur daun tropika di atas tanah liat, tanah pasir atau tanah liat berpasir. Iklim yang disukainya adalah basah hingga kemarau agak kering, dengan tipe curah hujan A-C.

Gambar: Pohon Bayur

2. Kantung Semar


Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam. Manfaat Kantong Semar pun ternyata sangat beragam. Selain sebagai tanaman hias, tanaman ini juga memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Di antaranya adalah sebagai indikator iklim. Jika pada suatu kawasan atau areal ditumbuhi oleh Nepenthes gymnamphora, berarti kawasan tersebut tingkat curah hujannya cukup tinggi, kelembaban di atas 75 %, tanahnya pun miskin unsur hara. Tumbuhan Obat Tanaman ini dapat pula menjadi tumbuhan obat. Cairan dari kantong yang masih tertutup, digunakan sebagai obat batuk. Air rebusan akar dan cairan dalam kantong yang masih tertutup dipakai juga sebagai obat sakit perut, mencegah ngompol, luka bakar dan mengobati sakit mata. Selain itu, Nepenthes juga menjadi sumber air minum bagi petualang ataupun pendaki gunung yang kehausan. Kantong semar jenis N. gymnamphora merupakan sumber air yang layak minum karena pH-nya netral (6-7) dengan keadaan kantong yang masih tertutup, karena kantong yang terbuka sudah terkontaminasi jasad serangga yang masuk ke dalam, pH-nya 3 dan rasanya masam.

Eksploitasi Nepenthes dari alam untuk kepentingan ekonomi semata serta degradasi hutan yang mengancam habitat alami dari Nepenthes, memperburuk keberadaannya di alam. Kantong Semar termasuk tumbuhan yang langka dan mendekati kepunahan. Bahkan LIPI mengumumkan, beberapa spesies tanaman ini sebagai tanaman paling langka di Indonesia. Karenanya dilindungi berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya. Juga peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Covention of International Trade in Endangered Species (CITES) mengategorikannya dalam Appendix-1 (2 spesies) dan Appendix-2. Itu berarti segala bentuk kegiatan perdagangan sangat dibatasi.

 3. Tanaman Cobra

Tanaman Cobra atau California pitcher plant (Darlingtonia) ditemukan di utara California dan Oregon, tinggal di rawa dan di air yang mengalir. Daun berbentuk tabung yang tampak seperti kobra dengan daun bercabang. Tidak seperti kendi lain-tumbuhan, daunnya tidak menghasilkan apa pun enzim pencernaan. Daun tumbuh dari rimpang ke atas membentuk kantung dengan ujung berkubah dengan dua sirip. Sirip ini diduga berperan sebagai tempat landasan mangsa sebelum masuk ke dalam mulut kantung yang mengarah ke bawah. Di sisi dalam mulut kantung ini banyak terdapat kelenjar nektar. Bagian kubah hampir transparan. Setelah mangsa masuk kubah ini dapat menipunya hingga mangsa menabrak dinding dalam kubah dan tercebur ke dalam cairan. Sisi dalam kantung Darlingtonia sama dengan kantung Sarracenia, banyak terdapat rambut yang mengarah ke bawah untuk mencegah mangsa memanjat naik. Ukuran daun atau kantung dapat mencapai lebih dari 90 cm. Pada tanaman dewasa, rimpang dapat membentuk stolon.

4. Bunga anggrek hitam

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora propinsi Kalimantan Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.
Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa mekar pada bulan Maret hingga Juni.
Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya. Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip seperti daun pada tunas kelapa muda.

 5.      Bantal sulam (palaquium walsurifolium)
Merupakan tanaman yang dapat tumbuh hingga mencapai 45 meter. Pohon ini mempunyai diameter sekitar 45cm. Tumbuh di daerah rawa gambut. Penyebarannya di semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan Timur. Di Kalimantan Jenis Tanaman  Langka  ini lebih dikenal dengan nama Beitis, Margetahan, Nyato, Nyatoh, Nyatoh Jangkar. 


 Gambar: Tumbuhan Bantal Sulam

6. Jelutung (Dyera Sp)
Diameter batang mencapai 159 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 75 m. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 400 m. Biasanya tumbuh di daerah hutan dengan tanah berpasir. Biasanya dipakai untuk membuat perabot, dan getahnya sebagai bahan permen karet. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Thailand dan Semenanjung Malaysia.
Gambar: Jelutung


7.  Tengkawang (Shorea spp.) 

adalah nama buah dan pohon dari genus Shorea yang buahnya menghasilkan minyak nabati. Pohon Tengkawang hanya terdapat di pulau Kalimantan dan sebagian kecil Sumatera. Dalam bahasa Inggris, Jenis Tanaman  Langka langka ini dikenal sebagai Illepe Nut atauBorneo Tallow Nut. Pohon yang terdiri atas belasan spesies (13 diantaranya dilindungi dari kepunahan) ini menjadi maskot (flora identitas) provinsi Kalimantan Barat. 
 Gambar: Biji Tengkawang

8. Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) 
merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya Jenis Tanaman  Langka ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.

 Gambar: Anggrek Tebu

9. Bunga Bangkai raksasa (Amorphophallus titanum)
Bunga bangkai tidak termasuk dalam famili Arecaceae (Palmae) melainkan dalam famili Araceae (talas-talasan). Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m.  Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.


Gambar: Bunga Bangkai

10. Kapur Barus (Dryobalanops camphora) 
Kapur barus atau kamper adalah zat padat berupa lilin berwarna putih dan agak transparan dengan aroma yang khas dan kuat. Zat ini adalah terpenoid dengan formula kimia C10H16O. Zat ini ditemukan dalam kayu tanaman jenis pohon laurel kamper (Cinnamomum camphora), pohon besar yang ditemukan di Asia, terutama di Sumatera, Kalimantan dan Taiwan, juga pohon Dryobalanops aromatica, pohon besar yang tumbuh di hutan Kalimantan. Kamper juga dapat disadap dari pohon-pohon jenis lain dari keluarga laurel, misalnya Ocotea usambarensis. Daun rosemary kering (Rosmarinus officinalis), dan keluarga tanaman mint lainnya juga mengandung hingga 20% kamper. Kapur barus juga dapat dibuat secara sintetis dari terpentin. Zat ini biasanya digunakan sebagai wewangian, sebagai bumbu makanan (hanya di India), serta sebagai cairan pembalseman, untuk keperluan obat-obatan, kimia, ataupun upacara keagamaan. Bahan pembuat kamper utama di Asia adalah selasih kamper.
Pohon Kapur Barus adalah jenis tanaman dalam keluarga Dipterocarpaceae. Spesies ini adalah salah satu sumber utama dari kapur barus dan menarik pedagang Arab awal ke Kalimantan, pada saat ini senilai lebih dari emas, dan digunakan untuk dupa dan parfum.
Tumbuhan langka ini ditemukan di Sumatra, Semenanjung Malaysia dan Kalimantan.

Tanaman ini adalah pohon besar, tinggi hingga 65 m atau bahkan 75 m, ditemukan di hutan campuran pada tanah yang dalam humat berpasir kuning. Tanaman ini adalah kayu keras berat yang dijual di bawah nama dagang dari “Kapur”

Gambar: Pohon Kapur Barus

Itulah beberapa tumbuh-tumbuhan yang sudah jarang sekali kita temukan di sekitar kita. Apakah kalian sudah pernah melihatnya?

2 komentar: